Mie ayam dan bakso " Mitra "

Mie ayam dan bakso " Mitra " bertempat di Perum Sidosermo Indah merupakan tempat cangkrukan di surabaya khususnya di wilayah surabaya timur area bratang, jemursari, tenggilis, bendul, sidosermo dan sekitarnya. Tempat ini buka pukul 11:00 - 20:00 WIB dan selalu di padati oleh pencita kuliner. Pelanggan utama dari warung ini adalah anak seolah dan kuliah seperti SMAN16, SMP39, dan Muhammadiyah 3 surabaya.

Kelebihan dari tempat ini dengan porsi yang besar dan harga yang murah sekaligus enak warung ini menjadi tujuan utama para pelajar dan mahasiswa serta pegawai perkantoran, akan tetapi ada beberapa sisi kekurangannya yaitu tempat yang sempit, panas dan sedikit agak kurang bersih.

Bagi arek - arek surabaya yang mempunyai kenangan di tempat ini bisa dishared di komentar berikut.

Ayow nyangkruk rek !!!!

Tingkepan (Piton - Piton / Mitoni)

Tingkepan atau sering disebut oleh orang surabaya adalah "Piton - Piton / Mitoni" adalah merupakan tradisi yang masih dilestarikan. Upacara tingkeban ini hanya dilaksanakan oleh wanita yang baru pertama kali hamil. Pada kehamilan kedua, ketiga, keempat, tidak diadakan lagi upacara tingkeban tersebut. Upacara tingkeban,terdiri dari bebera¬pa tahapan kegiatan, dimulai dengan kenduri, siraman, membelah cangkir, menjatuhkan teropong, berganti pakaian, dan diakhiri dengan menjual rujak.
Adapun pelaksanaan upacara tingkeban adalah sebagai berikut:
Setelah kandungan berumur tujuh bulan, maka ditentukan waktu yang baik untuk melaksanakan upacara tingkeban. Mengenai waktu untuk melaksanakannya ada beberapa ketentuan sebagai pedoman. Ada yang mengambil pedoman hari kelahiran (weton) orang yang mengandung. Ada pula yang melaksanakan pada tanggal (hari) sebelum bulan purnama, misalnya antara tanggal 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13 dan 15. Ada yang melaksanakan pada siang hari dan ada pula yang melaksanakan pada malam hari.
Telah disebutkan bahwa upacara tingkeban merupakan upacara terpenting diantara upacara-upacara yang lain, yang diadakan pada waktu seseorang sedang hamil. Oleh sebab itu sajian untuk menyertai upacara ini banyak macamnya. Perlengkapan upacara itu seperti berikut :

1. Nasi tumpeng sebanyak tujuh buah dengan lauk-pauknya gudhangan, yang dilengkapi dengan telur tujuh buah dan panggang ayam jantan seekor.
2. Nasi wuduk (nasi yang memasaknya diberi santan sehingga gurih rasanya), maka dari itu nasi wuduk juga disebut nasi gurih. Nasi wuduk ini biasanya dilengkapi ingkung ayam (ingkung adalah ayam yang cara memasaknya tidak dipotong-potong, ayam tersebut direbus, diberi bumbu opor).
3. Nasi golong, yaitu nasi putih yang dibentuk bulat -bulat sebesar bola tennis, yang bergaris tengah ± 6 cm, berjumlah tujuh buah.
4. Nasi punar sebanyak tujuh takir. Takir untuk tempat nasi tersebut dinamakan takir plonthang, yaitu takir yang tepinya diplisir dengan janur kuning dan dikancing pakai jarum bundel (Jawa : dom bundel).
5. Kupat luar (ketupat) sebanyak 7 buah.
6. Jenang abang (bubur dari beras yang diberi gula merah) jenang putih (bubur beras putih), jenang sengkolo yaitu bubur merah yang diatasnya diberi bubur putih
7. Apem kocor yaitu apem yang rasanya tawar, cara makannya dengan juruh yaitu gula jawa yang dicairkan.
8. Sampora yaitu makanan yang terbuat dari tepung beras yang diberi santan, kemudian dicetak seperti tempu¬rung tertelungkup, lalu dikukus.
9. Ketan manca warna yaitu nasi ketan (beras pulut) yang dibentuk bulatan-bulatan sebanyak 5 buah yang ber¬warna hitam, putih, merah, kuning biru.
10. Polo pendhem yang terdiri dari bermacam-macam ubi- ubian antara lain : ubi jalar, ubi kayu, ketela rambat, talas, kentang hitam, gembili dan lain sebagainya.
11. Jajan pasar yang terdiri dari beberapa macam makanan kecil yang biasa dijual di pasar, antara lain : thiwul, canthel, kacang tanah, krupuk, dhondhong, pisang raja dan lain sebagainya.
12. Uler-uleran yaitu makanan dari tepung beras yang diberi bermacam-macam warna.
13. pipis kenthel yaitu makanan yang bahannya dari tepung beras dicampur dengan santan dan gula merah, adonan ini di bungkus daun pisang kemudian dikukus.
14. Dhawet adalah semacam minuman yang bahannya dari santan, juruh (gula merah yang dicairkan) diberi isi cendhol.
15. Rujak legi bahannya terdiri dari bermacam-macam buah-buahan kemudian dipasah dan diberi bumbu rujak.
16. Pisang ayu yaitu pisang raja dua sisir (Jawa : setang- kep) yang biasanya dilengkapi dengan sebungkus sirih dan bunga.
17. Bunga setaman yaitu tujuh macam bunga yang diletak¬kan dalam suatu tempat, biasanya bokor yang telah diisi air/ Ketujuh macam bunga itu kalau bisa diusahakan 7 warna, kalau tidak bisa paling sedikit harus ada 3 warna yaitu merah, putih, kuning.

Mainan Hulahop


Permainan hulahop merupakan salah satu permainan yang dimainkan oleh anak - anak di surabaya. permainan ini terbuat dari rotan atau sekarang yang lebih modern terbuat dari plastik atau pipa kecil yang dibuat melingkar. Permainan ini sangat mudah dimainkan tinggal memasukan tubuh kita kedalam lingkaran lalu letakan hulahop pada posisi pinggang kemudian putar dengan kuat dan goyangkan pinggul kita memutar supaya hulahop tetap berada di pinggang, sedangan aturan perainannya adalah siapa yang mepertahankan lebih lama posisi hulahop di pinggang maka dialah pemenanngya.

Sejarah singkat :

Hulahop terdiri dari kata hula yang berasal dari para pelaut yang mengunjungi Hawaii. Pemakaian kata hula dikarenakan para pelaut itu melihat bahwa terdapat kesamaan dari tarian hula-hula yang berasal dari Hawaii dengan cara bermain hulahop sendiri.

Konon menurut penelitian para ahli hulahop adalah permainan anak-anak yang berasal dari ribuan tahun yang lalu. Anak-anak yang berasal dari Mesir kuno bahkan dari Yunani kuno telah bermain dengan menggunakan hulahop sejak 3000 tahun yang lalu.


Ludruk Irama Budaya (Wonokromo)

Ludruk berasal dari kata lodrok. Sebuah kata dalam bahasa Jawa ngoko yang berarti badut atau lawak. Kata ludruk juga bermakna ‘jembek, jeblok’, ‘gluprut’, ‘badut’, dan ‘teater rakyat’. Sebuah kesenian khas Jawa Timur yang biasa dibuka dengan tari Remo dan Parik’an (pantun) berisi nasihatnasihat/ pesan‐pesan moral dengan gaya lawak. Kesenian yang kini seakan mati suri dan hanya dinikmati oleh orang‐orang tua.
Ludruk Irama budaya merupakan hiburan kesenian asli surabaya yang hapir punah keberadaannya, kumpulan pemain kesenian tersebut terletak di raya wonokromo (Dekat dengan terminal joyoboyo) salah satu cirikas kesenian ini adalah semua pemainnya laki - laki dimana mereka berperan sebagai perempuan.
Di Surabaya kesenian Ludruk ini hanya dipentaskan oleh sejumlah seniman terkenal seperti Cak Kartolo dan Sapari. Selain itu, nyaris tak terdengar nama tokoh Ludruk di Surabaya. Berbeda dengan Mojokerto, Jombang, Malang serta daerah Jatim lainnya, kesenian ini terus berkembang. Bahkan dari pengakuan seniman, Ludruk Jawatimuran ini sering pentas di Jakarta. Seperti di Taman Ismail Marzuki atau di TMII, anjungan Jatim.
Pemain Ludruk sendiri saat ini , lebih banyak diisi pemain paruh baya. Jarang ada generasi muda yang mau memainkan kesenian tersebut. Sebagian generasi muda menganggapnya jika itu kesenian kuno, kolot dan sudah bukan jamannya lagi. Padahal, Ludruk yang lebih akrab dengan bahasa Suroboyoannya, seharusnya bisa menjadi kebanggaan Surabaya yang menjadi cikal bakal lahirnya Ludruk tersebut.

MAK YEYE (PENYETAN PEDAS)

Penyetan Mak Yeye adalah salah satu tempat kuliner yang disurabaya. Buka pukul 22.00 - 04.00 WIB menjadikan salah satu alternatif kuliner yang bisa di nikmati dimalam hari.
Bertempat diarea yang strategis  yaitu di Jl. Jagir Wonokromo Wetan No. 12, Surabaya. Sebelah utara Darmo Trade Center (DTC) menjadikan warung tersebut rame sekali, semakin menjelang pagi pengunjungpun semakin rame.
Selain citarasa yang "Maknyus" dan porsi sambalnya yang istimewa, lauk ikan pari panggang juga menjadi ciri khas warung ini. Tampilan dan aromanya yang khas bisa dengan mudah membangkitkan selera makan. Belum lagi tulang mudanya yang ketika disantap akan memberikan sensasi tersendiri di dalam mulut. Tak sembarang warung menyediakan ikan pari panggang sebagai menu pelengkap nasi sambal. Di tempat lain, yang disediakan biasanya adalah olahan ayam, burung dara, atau aneka ikan air tawar.


Bagi arek - arek suroboyo yang punya pengalaman dengan Mak Yeye bisa di shared komentar dibawah ini

Sejarah Kota Surabaya

Surabaya berasal dari kata suro dan boyo (Ikan Sura dan Buaya), simbol tersebut menggambarkan peristiwa heroik yang terjadi di kawasan Ujung Galuh (Suatu nama didaerah surabaya di waktu dulu), yakni pertempuran antara tentara yang dipimpin oleh raden widjaja dengan pasukan tentara Tar Tar pada tanggal 31 Mei 1293, kemudia tanggal tersebut dijadikan sebagai hari lahir kota surabaya dan kita peringati dengan HUT Surabaya. Ada beberapa versi cerita mengenai kata surabaya :
Cerita pertama :

Konon saat pertempuran antara Majapahit dengan Bangsa Tartar terjadi. Ada 2 prajurit yang sangat tangguh dari kerajaan majapahit. mereka bernama Jaka Sura dan Jaka Baya. Kemenangan Majapahit atas bangsa Tartar tidak terlepas dari kontribusi mereka berdua dalam pertempuran. Sayang, mereka berdua sangat sombong dan menganggap merekalah manusia yang paling kuat. Hingga ada seorang tua yang sakti mengutuk mereka. Jaka Sura menjadi ikan Sura, sedangkan Jaka Baya menjadi seekor buaya. Hal ini ternyata tidak membuat mereka berubah, mereka masih saja bertengkar untuk memperebutkan wilayah dan makanan masing-masing. Sehingga terjadi pertempuran yang dahsyat antara mereka kedua binatang tersebut. Pertempuran baru berakhir saat mereka sama-sama mati. Raden wijaya yang melihat pertempuran tersebut, kemudian menamakan tempat itu dengan nama surabaya.

Cerita Kedua :

Surabaya berasal dari kata suro dan boyo  Kata Suro berarti ikan Suro, sebuah ikan hiu yang besar. dan boyo berarti buaya. Di sini suro merupakan lambang dari pasukan tartar yang datang dari laut, sedangkan pasukan Majapahit digambarkan sebagai Boyo yang menyerang dari darat.

Cerita Ketiga :

Menurut sebagian buku surabaya berasal dari kata Sura dan Baya. Sura berarti Jaya, menang, selamat. Sedangkan Baya artinya bahaya. Sehingga Surabaya kurang lebih berarti "Selamat dari Bahaya". Selamat dari bahaya pada kalimat ini berarti, berhasil dikalahkannya pasukan Tartar (ada yg mengatakan bangsa China) oleh pasukan majapahit.

Surabaya merupakan kawasan perkampungan yang terletak di pesisir sungai besar (Sungai Brantas) dan anak sungai yang tersebar di kota surabaya dimana sungai tersebut sangat cocok untuk area perdagangan masuknya kapal - kapal asing pembawa hasil bumi. Nama - nama kampung yang masih ada sampai saat ini adalah kalidami, kalianak, kalikepiting, darmokali, kaliasin dan masih banyak lagi. Tempat area perdagangan yang sangat sibuk ada dikawasan jembatan merah dimana kawasan tersebut menjadi transit barang - barang dan kapal dari eropa, dan asia dimana terbukti dari kawasan tersebut terdapat multi etnis. 

IMG : http://repoebliek.files.wordpress.com/2011/07/tempo-doeloe.jpg?w=595

Plaza Surabaya (Delta Plaza)














 

Plaza Surabaya (Delta Plaza) merupakan sebuah tempat perbelanjaan yang terletak di pusat kota surabaya berdiri diatas lahan 7500 m2, ditempatnya yang setrategis seringkali digunakan sebagai tujuan para penggila shoping dan alternatif cangkruk'an anak muda surabaya, mall ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap, pusat perbelanjaan, supermarket, fast food chains, coffe shop, discoteque, showroom, dan restaurant dengan berbagai variasi dan kultur.
Dibalik kemegahannya tempat perbelanjaan ini memiliki banyak cerita mistis didalamnya, dilihat dari sejarahnya tempat ini dulunya adalah Rumah sakit simpang dimana ada mitos bahwa didalam rumah sakit tersebut ada suster yang terjepit dilift yang sampai sekarang masih bergentayangan di mall tersebut, selain itu ada pohon beringin besar yang terdapat di area parkiran dimana jika pohon tersebut di tebang akan banyak terjadi hal - hal gaib yang akan terjadi seperti kesurupan masal dll. Pada tahun 2000an didatangkan paranormal dari segala plosok untuk membersihkan tempat perbelanjaan tersebut dari misteri gaib dan akhirnya bisa di bersihkan, meskipun masih ada beberapa orang yang melihat penampakan di tempat tersebut.
Jika ada yang pernah mengalami pengalaman gaib maupun kenangan indah disana bisa di shared melalui komentar dibawah ini.

" img : http://www.1001malam.com/uploads/landmarks/e64f03f5775755441965f017e33e3206f19b35d2.jpg "

Kue Rangin / Kue Pancong

Kue Rangin

Kue Rangin merupakan Jajanan tempoe doloe yang sudah jarang sekali kita jumpai di masa sekarang ini, jajanan yang terbuat dari tepung beras dan kelapa muda yang di parut kasar ini merupakan salah satu favorit warga surabaya sebagai santapan camilan pada waktu sore hari ditemani dengan segelas teh / kopi hangat untuk merilekskan pikiran dan badan kita yang setelah seharian sibuk dengan rutinitas dikantor.
Orang jawa timur mengenalnya dengan sebutan kue rangin sedangkan untuk daerah jawa barat dikenal dengan sebutan kue pancong, dengan cirikas cara menjualnya yaitu dipikul dan selalu berpindah - pindah dalam menjajakannya kue rangin sangat sulit dicari.
Dengan berkembangnya jaman kue rangin kini disajikan dengan beberapa varian rasa yaitu keju, coklat dan masih banyak lagi inilah salah satu jajanan tempoe doloe yang masih eksis hingga sekarang dikala banyaknya jajanan / kue modern yang bermunculan.